Senin, 07 Oktober 2013

Al-Qur'an dan Waqaf



Manfaat Al-Qur’an

“Hai manusia, telah datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari Tuhanmu dan sebagai obat penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus/10: 57)
“Dan kami menurunkan Al Qur’an sebagai penawar dan Rahmat untuk orang-orang yang mu’min.”
(QS. Al Isra/17: 82)
عن عثمان بن عفّان رضي الله عنه عنِ النبيِّ صلى الله عليه و سلّم قال
خيركم من تعلّم القرآن و علّمه
Dari ‘Utsman radhiyallahu’anhu,  dari Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari no.5027).
Waqof

Pengertian Waqaf
“ Memutuskan suara sejenak pada suatu kalimah, kemudian mengambil nafas, dengan niat akan meneruskan bacaan dari kata berikutnya atau kata sebelumnya dan tidak berniat menghentikan bacaan”.








7 Macam Wakaf  dalam Membacaannya
1. Jika di akhir kalimat itu terdapat huruf bersukun, jadi ketika waqaf dibaca dengan tidak merubah apa-apa. Contoh:
        فصلّ لربّك وانحرْ -        لم يلد ولم يولدْ
“Di baca tanpa ada merubah apapun”
2. Jika di akhir kalimat itu berupa huruf yang memiliki harkat, jadi ketika waqaf kita akan mematikan (sukunkan) huruf yang paling terakhir. Contoh:
والسماء والطارقِ  ß (kasroh) والسماء والطّارقْ  (sukun)
ممّا خلقَ   ß (fatha)    ممّا خلقْ(sukun)
3. Jika huruf memiliki harkat: kasrotaini atau dlommataini jadi ketika waqaf kita baca dengan menghilangkan tanda tanwin. Contoh:
قل هو الله أحدٌ  ß (Dhomatain)   قل هو الله أحدْ  (sukun)  سآتيكم بخبرٍ   ß (kasrotain)   سآتيكم بخبرْ (sukun)
4. Jika akhir kalimat memiliki huruf yang berharkah fathataini, jadi ketika waqaf akan dibaca dengan mengganti tanwin tersebut menjadi huruf alif (membuang satu baris fathatain). Inilah yang disebut dengan mad 'iwadl (المدّ العوض). Contoh:
ورتّل القرآ ن ترتيلاً  ß (Fathatain)  ورتّل القرآ ن ترتيلا َ(alif)
5. Jika akhir kalimat berupa memiliki huruf yang didahului oleh huruf yang bertanda bersukun (mati) dan apalagi huruf-huruf tersebut bukan termasuk huruf-huruf mad ( ا, و, ي ), jadi ada dua cara membacanya:
Pertama: dapat dimatikan dua huruf tersebut tanpa mad. Contoh:
 في ليلة القدْرِ   ß  في ليلة القدْرْ
Kedua: menjadi waqaf roum (الوقف الرَّوم), yakni dapat membaca huruf akhir yang berharkat pada lafadh (kalimat) tersebut dengan ½ (setengah) suaranya. Contoh:
في ليلة القدْرِß  في ليلة القدْرِ  (Dengan ½ (setengah) suara huruf  ra')
6. Jika di akhir kalimat berhuruf yang didahului dengan huruf mad ( ا, و, ي ) , maka ketika akan waqaf dapat dibaca dengan mematikan 2 huruf tersebut dengan mad. Inilah yang disebut dengan mad 'aridl lis sukun (المدّ العارض للسكون). Contoh:
هدىً للمتقيْنَ  ß هدىً للمتقيْنْ
وممّارزقناهم ينفقوْنَ  ß وممّارزقناهم ينفقوْنْ   
7. Jika di akhir kalimat berupa huruf ta' marbuthoh  (ة), jadi ketika akan waqaf dibaca dengan mengganti suara ta' marbuthoh (ة) dengan huruf ha'  yang bersukun (هـْ). Contoh:
ويل لكلّ همزةٍ لمزةٍ ß  ويل لكلّ همزةٍ لمزهْ
فيها كتب قيّمةٌ ß  فيها كتب قيّمهْ 

Nama    : Mursal Aziz, S.Pd.I
Alamat   : Jl. Bromo, Gg. Jermal, No.31 (Kec.Medan Denai)
Hp        : 085361163293 atau 087868534135
E-Mail    : mursalaziz7@gmail.com atau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Inspirasi Kisah Alquran

Inspirasi Kisah Alquran: Nilai Pendidikan Islam dari Kisah Keluarga Nabi Adam as. dan Nabi Ibrahim as. Penulis: Dr. Mursal Aziz, M.Pd.I, H....